Rabu, 12 Agustus 2009

Ratmi 2243.05.052

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan suatu Negara yang wilayah di dominasi oleh perairan dan terbagi dalam beberapa pulau-pulau, luan merupakan media perhubungan yang perlu diperhatikan maka dengan itu perlu adanya usaha untuk memajukan transportasi laut kita. Dengan adanya dan tersedianya transportasi laut yamg baik akan dimungkinkan peningkatan perekonomian Negara secaras merata dengan menghubungkan pulau satu dengan pulau yang lainnya yang saling menutupi kekurangan antara satu dengan lainnya.

Pelabuhan berfungsi sebagai gate atau gerbang bagi terjadinya kegiatan ekspor maupun impor barang yang akan dikonsumsi oleh konsumen pada suatu Negara, perlu dikembangkan sebagai suatu syarat untuk mewujudkan suatu kegiatan perekonomian secara global.

Menciptakan transportasi laut yang baik diperlukan keseimbangan antara saranan, prasarana transportasi dan juga harus ditunjang dengan manajemen yang baik, sumber daya manusia yang berkualitas serta ketersediaan alat dan peralatan dengan demikian akan terlaksalah suatu sistem dan manajemen transportasi laut yang baik sehingga dapat bersaing.

Dalam usaha penyediaan transportasi laut maka berdirilah perusahaan pelayaran yang kegiatannya bergerak dalam bidang jasa penyediaan alat transportasi laut berupa kapal, operasional kaegiatan mereka adalah pemenuhan kebutuhan akan sarana pengangkutan, penyelenggaraan jasa pngiriman yang cepat, aman dan tingkat kenyamanan merupakan tiga pelayanan yang harus diberikan perusahaan pelayaran dalam upayanya dalam meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaan.

Salah satu jasa dari perusahaan pelayaran dalam pengiriman barang/muatan adalah dengan sistem pengapalan muatan menggunakan containr. Sistem pengangkutan muatan dengan cara ini lebih banyak memberikan keuntungan bagi pengguna jasa baik dari dari segi kegunaan, keselamatan, keamanan, keutuhan dan praktis dalam penanganannya lebih dominan dipakai pada transportasi laut baik export maupun import.

Penanganannya bongkar muat yang diangkut dengan alat angkut kapal tidak terlepas dari peranan sebuah perusahaan bongkar muat (PBM) dimana jasa dari perusahaan bongkar sangat dibutuhkan untuk menangani serta menjaga barang/muatan selama berada dipelabuhan asal sampai dipelabuhan tujuan sesampainya diterima oleh pemiliknya, sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan pelayaran tidak terlepas dari kerja perusahaan bongkar muat.

Upaya unuk menunjang kinerja perusahaan pelayaran maka perusahaan bongkar muat dalam melakukan kegiatannya dalam penanganan muatan harus dapat bekerja professional sehingga tujuan untuk mempercepat bongkar muat dapat tercapai.

Dengan pembahasan tersebut diatas maka penulis mengambil judul skripsi mengenai “ Analisis Proses Bongkar Muat Petikemas Terhadap Standar Produktivitas Bongkar Muat Petikemas Pada Pelabuhan JICT Tanjung Priok Tahun 2006-2008”.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan analisis dan pengalaman penulis selama dua mimggu melaksanakan praktek kerja lapangan pada Pelabuhan JICT maka identifikasi masalah yang penulis dapat adalah :

1) Meningkatnya proses bongkar muat ptikemas.

2) Cukup tingginya tingkat kegiatan bongkar muat petikemas.

3) Box Crane Hour (BCH) masih rendah.

4) Adanya perbandingan antara proses bongkar muat petikemas terhadap standar produktivitas bongkar muat petikemas.

2. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang saya ambil dalam penelitian ini hanya pada poin satu, dua, dan tiga untuk lingkup PT.JICT Tanjung Priok.

3. Pokok Masalahan

Adapun pokok permasalahan yang akan saya bahas dalam skripsi ini adalah :

1) Bagaimana proses bongkar muat petikemas pada Pelabuhan tanjung Priok ?

2) Bagaimana tingkat kegiatan bongkar muat petikemas pada Pelabuhan Tanjung Priok ?

3) Berapa jumlah box yang dihasilkan oeh satu crane per jam (BCH) untuk bongkar muat petikemas ?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini bagi penulis adalah :

1) Untuk mengetahui bagaimana proses bongkar muat petikemas pada Pelabuhan Tanjung Priok.

2) Untuk mengetahui tingkat kegiatan bongkar muat petikemas pada Pelabuhan Tanjung Pruiok.

3) Untuk mengetahui jumlah box yang dihasilkan oeh satu crane per jam (BCH) untuk bongkar muat petikemas pada PT. JICT Tanjung Priok ?

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian bagi penulis adalah :

1) Bagi Penulis

Untuk memperdalam/memperbanyak ilmu kepelabuhan petikemas pada PT. JICT Tanjung Priok,

2) Bagi Perusahaan ( PT. JICT Tanjung Priok )

Sebagai masukan supaya pelayanan jasa kepelabuhan khususnya bongkar muat petikemas pada Pelabuhan Tanjung Priok.

3) Bagi Masyarakat

Menambah ilmu pengetahuan mengenai kepelabuhan petikemas dan kegiatan bongkar muat pada Pelabuhan Tanjung Priok.

D. Metodologi Penelitian

Adapun didalam penelitian ini, metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode deskriptif komparatif analisis, yaitu memberikan uraian-uraian tentang analisis terhadap variable-variabel yang diteliti.

1. Jenis Data

1) Data Primer

Data primer yaitu data yang di dapat dari perorangan atau individu seperti hasil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

2) Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang di dapat dari perusahaan pelabuhan yang di teliti sesuai dengan penelitian, misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram dan lain lain.

2. Teknik Pengumpulan Data

1) Riset lapangan (Field Research)

Yaitu dimana data yang akan dikumpulkan nantinya akan diukur dan dianalisis.

a. Observasi

Yaitu pengamatan langsung terhadap perusahaan yang menjadi objek penelitian.

b. Interview

Yaitu data yang diperoleh langsung dengan wawancara dengan orang yang bertugas langsung dilapangan dengan sesuai penelitian.

2) Riset Kepustakaan (Library Research)

Yaitu data yang diperoleh dari buku-buku penunjang, diktat-diktat, ataupun dari keputusan direksi perusahaan tempat penelitian dilaksanakan.

3. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah penulis dapatkan, penulis menggunakan metode deskriptif komparatif merupakan metode dalam usaha untuk dapat memberikan gambaran sistematika, factual, akurat mengenai suatu peristiwa atau berhubungan anatara peristiwa yang diselidiki (Menurut Adenan Suhalis 1995:8). Penulis menggunakan pendekatan deskriptif komparatif dengan analisis horizontal yaitu dengan membuat perbandingan antar tahun untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari tahun-tahun sebelumnya (Menurut Rico Lesmana 2004:23).

E. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab ini terdapat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada Bab ini mengenai pengertian bongkar muat, pengertian standar produktivitas, pengertian petikemas, konsep Box Crane Hour (BCH), dan teori horizontal.

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. JICT

Pada Bab ini mengenai sejarah perusahaan, organisasi dan manajemen, dan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan tempat penelitian diadakan.

BAB IV : PEMBAHASAN

Pada Bab ini berisi tentang analisis proses bongkar muat petikemas, analisis kegiatan bongkar muat petikemas, dan analisis box crane per hour (BCH).

BAB V : PENUTUP

Pada Bab penutup ini mengenai tentang kesimpulan dan saran dari keseluruhan skripsi ini.

TUGAS SEMINAR BAB 1

RATMI

224305052

SI MTL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar