Minggu, 26 Juli 2009

sefty madya 224305074

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

CY (Container Yard) atau yang biasa disebut lapangan penumpukan adalah merupakan suatu tempat untuk menimbun dan meletakan petikemas di lapangan secara teratur. Pada CY ini terdapat system cara pengaturan petikemas atau yang biasa diistilahkan Access Liability terhadap lapangan penumpukan. Pada lapangan penumpukan ini terdapat begitu banyak tipe dan jenis petikemas serta memiliki kapasitas daya tampung yang berbeda-beda.

Lapangan penumpukan pada terminal container Koja terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Lapangan penumpukan petikemas untuk muatan ekspor (pemuatan ke kapal )

2. Lapangan penumpukan petikemas untuk muatan impor (pembongkaran dari kapal).

Di sini penulis membahas mengenai lapangan penumpukan petikemas untuk impor yang berasal dari pembongkaran kapal atau discharge from the ship to impor yard allocation atau yang biasa lazimnya disebut delivery to CY. Barang atau muatan yang dibongkat dari kapal, tentu haruslah dibawa ke sebuah lapangan penumpukan dan diatur system Access Liability-nya tethadap muatan-muatan tersebut.

Kapasitas lapangan pnumpukan impor hampir sama dengan kapasitas lapangan penumpukan ekspor di terminal petikemas. Luas keseluruhan dari lapangan penumpukan di terminal container Koja sebesar 21,3 Ha (hektar are) untuk ekspor dan impor, dengan tingkat pemakaian lapangan untuk impor sebesar 21,3 : 2 = 10,65 hektar dan kapasitas penumpukan petikemas sebesar 9072 teus.

Terminal container Koja merupakan salah satu terminal operator pelabuhan yang memiliki kapasitas lapangan penumpukan yang sangat besar di Indonesia, terminal ini hanya khusus untuk muatan-muatan yang menggunakan system packaging containerized serta alat-alat yang berfungsi hanya untuk pengangkutan petikemas.

Kesemua hal tersebut merupakan hal yang harus diperhatikan dalam system Access Liability lapangan penumpukan khususnya lapangan penumpukan untuk muatan impor. Lapangan penumpukan impor merupakan sebuah bank pada sebuah terminal petikemas karena disini muatan-muatanyang dibongkar dari atas kapal akan dibawa ke lapangan penumpukan impor dan wajib dikenakan tariff penumpukan impor (rate import rtorage).

Pada system Access Liability inilah yang juga terdapat masa-masa tenggang waktu muatan yang ditumpuk pada lapangan penumpukan petikemas impor, oleh dari itu maka TPK Koja sebagai salah satu terminal operator pelabuhan harus dapat mengantisipasi hal tersebut dengan mengoptimalkan lapangan penumpukan kususnya pada impor agar dapat berjalan dengan efektif. Pengusaha pelabuahan seperti TPK Koja, pada umumnya akan menggunakan tariff dasa penumpukan (rate storage service) muatan-muatan di lapangan berdasarkan lamanya waktu penumpukan muatan-muatan itu sendiri di lapangan.

Pada Terminal Petikemas Koja mempunyai tariff masa tenggang waktu lamanya penumpukan seperti periode pertama yaitu:

1. Hari pertama sampai debgan hari ketiga merupakan masa bebas tumpuk.

2. Hari keempat sampai dengan hari kesepuluh dikenakan 200% dari tariff dasar.

Sedangkan pada periode kedua, yaitu sebelas hari dan seterusnya dikenakan 300% dari tariff dasar.

Dari hasil semua data tersebut maka dapat diperkirakan bahwa, TPK Koja dapat memiliki pemasukan keuangan / pendapatan dari muatan atau barang-barang yang berstatus delivery (diambli dari lapangan penumpukan impor) yang ditumpuk terlalu lama oleh si pemilik barang (owners) atau dari shipping line yang bersangkutan.

Pemasukan pendapatan perusahaan dapat bersal dari tariff jasa penumpukan (rate storage service) yang dikenakan pada muatan-muatan yang over staying (terlalu lama menumpuk) pada status delivery di lapangan impor. Sekalipun penumpukan muatan-muatan yang over staying lebih banyak dari pada yang tidak, jasa produksi lapangan tidak akan mengalami kerugian di pihak pelaksanaan operasional lapangan karena hal itu sangat tidak berpengaruh terhadap pemasukan keuangan lapangan penumpukan bagi perusahaan terminal.

Hal-hal tersebut membuat penulis ingin meneliti bahwa pendapatan pada sebuah terminal petikemas bukan saja dari proses bongka muat dan segala sesuatunya mengenai itu, tetapi melainkan ada hal yang dapat memberikan kontribusi keuangan perusahaan yang mungkin hampir tidak terlihat namun mendatangkan pemasukan dan profit yang lumayan bagi operator terminal dan seberapa besarkah over staying mengganggu kegiatan operasional di lapangan penmpukan.

Oleh karena itu maka penulis tertarik menuangkannya dalam skripsi yang berjudul : “ANALISIS PERHITUNGAN PENDAPATAN PETIKEMAS IMPOR OVERSTAYING DI CY TPK KOJA TAHUN 2008”.

  1. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan dengan hasil praktek kerja lapangan, penulis mengidentifikasi masalah serta menemukan titik-titik permasalahan antara lain :

a. Masalah petikemas yang terkena storage rate

b. Masalah jumlah yang over staying

c. Masalah luas serta ukuran lapangan penumpukan petikemas impor (capacity of yard)

d. Masalah penetapan tariff petikemas impor over staying

2. Batasan Masalah

Ruang lingkup penelitian yang dilakukan penulis dibatasi pada :

Pendapatan petikemas impor over staying selama tahun 2008 dan kemdala-kendala yang berkaitan dengan petikemas over staying di TPK Koja.

3. Pokok Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka pokok masalah untuk pembahasan dalam skripsi ini, adalah sebagai berikut :

a. Berapa banyak jumlah muatan petikemas yang over staying pada lapangan impor tahun 2008 ?

b. Berapa besar pendapatan sewa lapangan petikemas impor over staying dalam tahun 2008 ?

c. Apa saja kendala di lapangan yang berkaitan dengan petikemas over staying selama tahun 2008 ?

  1. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui banyaknya jumlah petikemas over staying pada lapangan impor tahun 2008 ?

b. Untuk mengetahui pendapatan sewa lapangan petikemas impor over staying dalam tahun 2008 ?

c. Untuk mengetahui kendala di lapangan yang berkaitan dengan petikemas over staying selama tahun 2008 ?

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Dapat lebih meningkatkan pemahaman mengenai keterkaitan antara penerapan teori yang di dapat selama masa perkuliahan dengan praktek kerja lapangan.

b. Bagi Adik-adik Ilmu Pengetahuan

Dapat dijadiakan refensi bagi pengembangan wawasan ilmu pelabuhan khususnya pada tariff dasar (basic rate) di lapangan penumpukan impor dan sumbangan umum untuk dijadikan tambahan pembendaharaan kepustakaan STMT Trisakti.

c. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan informasi atau masukan kepada perusahaan yang diteliti dalam hal perbandingan petikemas over staying selama tahun 2008.

  1. Metode Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

a. Penelitian Lapangan (field research)

Pengumpulan data dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan atau tinjauan-tinjauan lapangan pada objek-objek yang diteliti untuk mendapatkan data primer dengan menggunakan beberapa cara yaitu :

1. Observasi

Suatu cara penelitian dengan mengamati langsung ke lokasi perusahan.

2. Interview / wawancara

Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan dalam bentuk wawancara guna mendapat data-data yang di ingginkan.

b. Penelitian Pustaka (field research)

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari buku-buku ilmiah dan pengetahuan yang berhubungan dengan skripsi.

2 Metode Analisis Data

Medode yang digunakan adalah perpaduan antara deskriptif kalitatif dan kuantitatif.

  1. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan di dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Menguraikan tentang bidang ilmu pengertian pendapatan, pengertian petikemas, jenis-jenis petikemas, ukuran petikemas, pengertian impor, pengertian over staying, pengertian CFS, pengertian tariff, dan pengertian lapangan penumpukan.

BAB III GAMBARAN UMUM TERMINAL PETIKEMAS KOJA

Menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, manajemen serta kegiatan usaha perusahaan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini penulis ingin membahas tentang analisis jumlah petikemas impor over staying pada tahun 2008.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini memuat kesimpulan dan saran yang merupakan uraian singkat yang diambil dari pembahasan dan pnelitian serta sumbangan pemikiran yang di dapat dari hasil penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar